Cerpen Wawan Setiawan
Tak kusadari air mata menetes,
tak banyak, hanya satu dua.
Tapi itu sudah cukup.
Keterharuanku pada jalan hidupku
membuatku mengerti,
bahwa setiap orang akan digiring
kepada jalan hidupnya masing masing.
Ada yang ikhlas menerima,
ada yang memberontakinya.
Naskah Aufa A. Ifada
teater smaraghanesa
2005
download naskah; monolog kupu-kupu tidur.doc
Mari Menulis Sasta!!!
Laman ini dibuat untuk berbagi bersama penikmat sastra. Mari meningkatkan kembali ranah sastra Indonesia yang sudah mulai meredup ini. Bagi Anda yang ingin berpartisipasi, silakan kirim naskah sastra Anda ke; aamovi05@gmail.com dan pastikan tulisan sastra Anda ada di blog ini.
salam sastra Indonesia
salam sastra Indonesia
No comments:
Post a Comment